Rabu, 08 Mei 2013

Perburuan Payau



Dikayuhnya biduk menyusur sungai selor
Riang hati bergema beradu dengan deru nafas nan menderu
Tatkala mimpi membawa tanduk payau bercabang emas
Pertanda pedatuan memberi salam dalam mimpi
Menitip pesan untuk anak cucu.

Sudah lama angin membawa khabar
Hikayat payau berbadan kekar
Menyusur tepi sungai melepas dahaga
Ah, ditatapnya dengan bangga
Sebuah istinggar bertengger angkuh ditepi  biduknya
Lekat-lekat dibersihkannya moncong senapan  
Sebutir pelor ditekannya dalam-dalam …

Begitu sampai ke tepi, siul menyiul
Menyeru-nyeru suara payau nan menggoda
Keringat mengucur turun dari dahi turun ke lengan,
Diusapnya perlahan peluh membasah tubuh …

Tak berapa lama kemudian terdengar suara gemerisik halus
Jejak mungil mulai menuruni sungai kecil
Dalam kerimbunan semak dan pepohonan
Di pandangnya seekor payau jantan dan dua betina
Bergantian menyibak sungai
Mencium-cium arah pertanda angin

Nafasnya makin memburu
Menahan seru pada titik waktu yang makin berlalu
Diarahkannya pelan-pelan moncong senapan itu …
Menahan nafas mengucap isim-isimman
Teringat nasehat tetua dahulu
Payau mahluk kendaraan purba bangsa bermaya dialam sana
Ketika picu hendak siap ditarik
Bau mesiu beradu dengan keringat
Pelurunya yang lapar menerbitkan air liur perlahan-lahan ….
Bersiap mengoyak daging dan bersarang diantara tulang

Wajahnya tiba-tiba pucat pasi ….
Keringat mengucur bak sungai membasah tubuh
Ketakutan menjalar membuat ngilu hingga meninggi diubun-ubun
Jatuh terkulai lemas keperkasaan istinggar yang betengger disemak belukar
Tak ada peluru sebijipun memecah sungai …

Payau pun berlalu dengan damai
Ia tak menyangka tak kuasa hatinya
Luluh runtuh rasa batinnya
Ketika merasa jumawa  hendak membawa tanduk payau
Silang menyilang bagai mahkota itu, dadanya ngilu …
Ketika  beradu keperkasaan di tepi sungai sunyi


Bola matanya tak mampu lagi beradu kuasa
Ketika sang empunya tanduk dengan tenang menyeringai senyum
Menyibak gigi-gigi emas bertandang rapi !
Maka taulah si pemburu, kepada apa ia menghadap
Sungai selorpun kembali sunyi ….

Tanjung Selor, 8 Mei 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar